Jumat, 29 April 2011

Mahabhakti ke XXIV


Hari Kamis yang cerah tak pernah terbayangkan olehku bakal terjadi Mahabhakti ditengah-tengah liburan dimana ketika itu kakak kelas sedang bertegang-tegangan ria menghadapi Ujian Akhir Nasionalnya. Ya, aku suka bahkan sangat suka dengan kemah, tapi yang paling aku tidak suka adalah harus membawa peralatan pribadi dan peralatan sangga. Ribet, sangat ribet malah. Satu tas dan satu kotak tempat bahan-bahan makanan juga satu ember penuh paksaan aku bawa bersama kakak sepupuku ke sekolah dari rumah. dan secara tidak langsungpun aku menjadi bahan tontonan gratis para pengendara yang melewati jalan yang aku lalai ke sekolah. malu.. malu sangat! tapi demi Mahabhakti aku rela.
Sampai di sekolah kami saip-saip menuju bumper, dan singkat kata... disana sangat menyenangkan. padahal dari awal aku tahu Mahabhakti kali ini akan dilaksanakan selama 4 hari 3 malam itu dan waktunya bersamaan dengan hari terakhir kakak kelas selesai UAN aku sudah tak niat. tapi karna ada sesuatu aku jadi semangat. Hhe,,
Bagiku kesan yang paling dalam di Mahabhakti yang ke XXIV ini adalah ketika Qiyamullail. wajah-wajah asli kusut terlihat disepanjang doa ketika Ustad Nawawi membimbing kami berdoa meminta hajat. bahkan aku rasa ada yang tak sadar ketika berdoa, terbukti kepala yang awalnya tegak melihat kedepan lama-kelamaan jadi menunduk bahkan ada yang menempelkan kepalanya diatas lantai. NGANTUK.. CAPEK.. itu yang kami rasakan ketika itu.
Dan kegiatan yang sangat aku sukai ketika Tadabur Alam. disitu ada kejadian yang tak mungkin aku ceritakan tapi susah sekali aku lupakan. terkesan MENJENGKELKAN tapi RINDU karna mungkin saja kejadian itu tak dapat terulang lagi, kecuali Allah menghendaki di lain waktu.
Banyak sekali pengalaman yang ku dapatkan. Dan tentunya wajah hitamku semakin hitam. hhe, serta makin banyak kenalan dan ukuwah semakin erat.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar